ARTI WARNA-WARNA PADA LAMBANG GARUDA PANCASILA
Warna-warna pada lambang Garuda Pancasila memiliki makna tertentu. Ketentuan mengenai warna Garuda Pancasila tertuang dalam Pasal 49 UU Nomor 24 Tahun 2009.
Warna Hitam
Melambangkan keabadian. Warna hitam digunakan pada kepala banteng, perisai bagian tengah yang menjadi latar belakang bintang (sila ke-1), dan garis pada bagian tengah perisai. Warna hitam juga digunakan pada tulisan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
Warna Putih
Melambangkan kesucian, kebenaran, dan kemurnian. Warna putih digunakan pada perisai bagian kanan atas (sila ke-3) dan kiri bawah (sila ke-5), serta pita yang digenggam burung Garuda.
Warna Merah
Melambangkan keberanian. Warna merah digunakan pada perisai bagian kanan bawah (sila ke-2) dan kiri atas (sila ke-4).
Warna Kuning
Melambangkan kebesaran, kemegahan, dan keluhuran. Warna kuning digunakan pada gambar bintang (sila ke-1), rantai (sila ke-2) dan padi (sila ke-5) dalam Garuda Pancasila.
Warna Hijau
Melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Warna hijau digunakan pada gambar pohon beringin (sila ke-3) dan simbol kapas (sila ke-5) pada lambang Garuda Pancasila.
ARTI LAMBANG DARI MASING-MASING SILA PADA GARUDA PANCASILA
SILA PERTAMA
Bintang menggambarkan sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia.
Bintang bersudut lima itu sendiri menunjukkan Pancasila itu sendiri, sedang posisinya yang berada di tengah perisai menunjukkan bahwa sila pertama inilah benteng terdepan yang menaungi sila-sila lainnya.
Di bagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut melambangkan warna alam yang asli yang memiliki Tuhan, bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
SILA KEDUA
Rantai yang saling terkait ini menggambarkan hubungan erat dan saling membantu antar sesama manusia.
Bentuk mata rantai segi empat menandakan laki-laki dan bentuk mata rantai lingkaran menandakan perempuan yang saling terkait selang-seling membentuk lingkaran menggambarkan baik laki-laki maupun perempuan harus saling membantu satu sama lain.
SILA KETIGA
Pohon beringin sendiri merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki akar tunggal panjang yang menjalar ke mana-mana. Hal ini menggambarkan "Persatuan Indonesia". Akarnya yang menjalar ke mana-mana juga menggambarkan keberagaman budaya Indonesia.
SILA KEEMPAT
Sila Keempat "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan" dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kiri atas perisai berlatar merah.
Banteng digambarkan sebagai hewan sosial yang senang berkumpul. Sifat banteng ini melambangkan musyawarah, sesuai dengan bunyi sila keempat, yaitu "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan"
SILA KELIMA
Sila Kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" dilambangkan dengan padi dan kapas di bagian kiri bawah perisai berlatar putih.
Pada dan kapas sendiri merupakan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok seluruh rakyat Indonesia, terlepas dari berbagai perbedaan latar belakangnya. Oleh karena itu, padi dan kapas cocok untuk menggambarkan sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar